Wednesday 5 November 2014

CINTA…
Cinta bagiku adalah rasa kasih sayang terhadap sesama… cinta itu suci… indah… dan tak dapat di ungkapkan dengann kata-kata.
PENYESALAN…
Penyesalan untuk ku merupakan perasaan bersalah atas semua keputusan… perbuatan yang telah ku ambil dan ku lakukan.

PENYESALAN CINTA
Setiap manusia pasti pernah merasakaan apa itu jatuh cinta, dan setiap manusia pasti tak lepas dari kesalahan juga merasakan penyesalan.

Namaku jaya… ini adalah kisah ku, dimana aku merasakan penyesalan karena kesalahan yang teramat besar dalam kisah percintaan ku.
Berawal dari tahun 2007, saat bertemu dengan seorang gadis yang lugu, manis, baik, dan pastinya pintar. Dia bernama Omega Yulistya biasa di sapa MEGA… Ku mengenalnya belum lama tapi kita cepat dekat dan tak lama kita pun jadian, saat itu bulan romadhon.

Mega adalah wanita pertama yang menjadi cewek ku. Dia benar-benar baik, pengertian, perhatian dan rela berkorban demi kebahagiaan ku. Setalah hubungan kita berjalan 2 tahun ku melakukan kesalahan yang teramat besar… ku telah menduakannya tanpa perasaan setelah apa yang semua berikan pada ku, setelah apa yang dilakukan untukku.

Dia tahu ku menduakannya… tapi dia tetap setia menungguku selama 3 tahun lamanya dan dia tetap setia berkorban apapun untukku.
“Kita akan merasakan seberapa berartinya wanita yang tulus dan ikhlas mencintai kita setelah kita benar benar kehilangannya”
Perkataan itu memang benar faktanya…

Setelah 3 tahun dia menunggu ku.. menunggu semua janji-janji yang kuberikan padanya… setelah 3 tahun dia menanti sebuah kepastian dari diriku untuk menikahinya… dan setelah 3 tahun apa yang menjadi harapannya dan impiannya tak terwujud tapi sakit juga pengkhianatan yang dia trima. Akhirnya dia lelah… dia tak sanggup lagi… dan memutuskan untuk berhenti berharap dari ku.

Ku sadar atas semua kesalahan ku… kesetiaan dan pengorbananya telah ku sia-siakan
Perkataan darinya yang sampai skarang masih ku ingat “karma itu ada… dan kamu pasti akan merasakan apa yang kurasa… kamu akan menyesal seumur hidup mu” dan ternyata itu benar

Ku telah berusaha untuk kembali, untuk menebus semuanya. Tapi semua telah terlambat dia telah mendapatkan pendamping yg benar-benar bisa membuatnya nyaman dan bahagia… sedangkan aku… hanya bisa meratapi kehancuran yang selama 3 tahun ku tak bisa berhenti mengharapkannya sampai sekarang.

Satu hal yang bosa ku ambil dari semua ini…
“janganlah menyia-nyiakan orang yg tulus ikhlas mencintai kita, hargailah pasangan sebagaimana kita menghargai diri kita sendiri”

Kiriman dari : Wahid Sanjaya

Thursday 11 September 2014


Seorang gadis bernama Kana tinggal bersama orang tua dan neneknya. 

Neneknya semula adalah wanita tua yang baik hati. Namun beberapa tahun terakhir, ia hanya menghabiskan sebagian besar waktunya di atas tempat tidur dan menjadi eksentrik. Ia tak hanya menjadi manja dan sering mengeluh pada ibu Kana yang selalu merawatnya, namun juga sering mengatakan hal-hal yang membuat orang lain depresi. “Kamu hanya menungguku untuk mati!” ia selalu mengulanginya terus- menerus. Mencoba untuk menenangkannya jutsru hanya membuatnya bertambah yakin pada pendapatnya. Akhirnya ibu Kana menjadi muak dan mulai berhenti mengurusnya. Wanita tua itu menjadi kurang mendapat perhatian dan kualitas makanan yang ia dapatkan pun menurun drastis. Kesehatannya pun menurun dan akhirnya ia tak lagi mampu bergerak maupun berbicara. Ia tak pernah lagi bangkit dari tempat tidurnya dan jelas bahwa hidupnya takkan lama lagi. Kisah ini berawal dari pengalaman aneh yang dialami Kana suatu malam. 

Suatu malam saat sedang tertidur, ia terbangun karena suara klakson mobil yang menggema di luar rumahnya. Ia mencoba untuk mengabaikannya dan kembali tidur, namun suara klakson itu justru bertambah keras. 

Kana menjadi kesal dan memutuskan untuk bangun dan menengok keluar jendela. Kana membeku ketakutan begitu melihat mobil yang terus-menerus membunyikan klaksonnya itu. Itu adalah sebuah mobil jenazah. Dan mobil itu berhenti tepat di depan rumahnya. Kana tak bisa memastikan apakah ada orang di dalam mobil itu, namun tampaknya mesin mobil itu tak menyala. Saat Kana memperhatikan mobil itu, tiba-tiba saja bunyi klakson itu berhenti. Seolah-olah siapapun yang berada di dalam mobil itu tahu Kana tengah memperhatikannya. 

Atau mungkin tujuan mobil itu terus menyalakan klakson agar Kana menengok keluar? Kana menjadi takut dan segera berlari ke atas tempat tidurnya kembali. Ia menutup selimutnya hingga key atas kepalanya dan menunggu pagi datang. 

Sepanjang malam itu ia lalui dengan suasana sunyi. Pagi harinya, Kana bertanya kepada keuda orang tuanya apakah mereka mendengar klakson mobil jenazah di luar rumah mereka tadi malam.

Namun mereka berdua ternyata tak mendengar apapun. Tak mungkin mereka tak mendengarnya, pikir Kana. Suara klakson itu keras sekali, cukup untuk membangunkan tetangga-tetangga mereka. 

Namun orang tua Kana sepertinya tak punya alasan untuk berbohong. Lagipula, tetangga-tetangga mereka juga seharusnya mendengar suara itu juga. Namun tak ada seorangpun yang mengeluh. Hanya ada satu alasan yang masuk akal. Mobil jenazah itu datang untuk menjemput neneknya. Kana lalu mengintip ke kamar neneknya. Neneknya hanya terbaring saja di tempat tidur seperti biasa. Mobil jenazah itu kembali malam berikutnya dan malam-malam selanjutnya. 

Kana mencoba mengabaikannya, namun suara klakson yang terus-menerus terdengar itu membuatnya tak bisa tidur. Anehnya, seperti malam yang lalu, klakson itu hanya berhenti bersuara jika Kana menatapnya dari jendela. Pada hari ketujuh semenjak kehadiran mobil jenazah itu, orang tua Kana pergi untuk mengunjungi kerabat mereka.

Kana ingin ikut dengan mereka, namun seseorang harus tinggal di rumah untuk menjaga neneknya. Kana takut, tapi ia tak punya pilihan lain. Ia ingin memberitahukan orang tuanya mengapa ia begitu ketakutan, namun ia tahu mereka takkan percaya kepadanya. 

Rasa takutnya terhadap mobil jenazah itu sudah tak terbendung lagi, dan kini ia sendiri. Malam itu Kana mencoba menghibur dirinya dengan menyalakan televisi. Orang tuanya berjanji akan kembali keesokan harinya. Kana mencoba meyakinkan dirinya bahwa ia hanya harus melewati malam ini saja dan setelah itu semuanya akan baik- baik saja. Jarum jam menunjukkan jam 9. Tiga jam lagi menuju tengah malam. Waktu kedatangan mobil jenazah itu makin mendekat. Kana menunggu telepon dari orang tuanya. Mereka berjanji akan meneleponnya malam itu untuk mengecek keadaannya, namun telepon itu tak kunjung datang. Akhirnya Kana tertidur. Ia terbangun ketika mendengar klakson mobil jenazah itu. 

Kali ini suaranya tepat berasal dari depan rumahnya. Dengan ketakutan, Kana menengok melalui jendela ruang tamu. Seusai dugaannya, mobil jenazah itu terparkir di depan rumahnya. Namun kali ini sesuatu yang berbeda yang membuat Kana menggigil ketakutan.

Biasanya mobil itu selalu tampak kosong. Namun kali ini ada beberapa orang berpakaian hiam-hitam keluar dari mobil itu. Ia menatap dengan ketakutan ketika orang-orang itu mendekati gerbang rumahnya. 

Apa mereka hendak masuk ke sini? Kana mulai panik.

Bel pintu rumahnya berdering dengan keras di tengah kesunyian rumah itu.

Siapapun yang berada di depan itu menekan bel dengan keras dan tanpa henti, seolah-olah mereka bersikeras ingin masuk. Deringan bel itu akhirnya berhenti, berganti dengan suara ketukan halus di pintu. Namun suara ketukan yang awalnya pelan itu berubah menjadi sangat keras hingga seolah-olah mereka hendak mendobrak pintu tersebut. Tubuh Kana terpaku karena rasa takut. Kana mulai berpikir, bagaimana jika pintu depan belum dikunci? Sudahkah ia menguncinya? Kana tak bisa mengingatnya. Mungkin saja belum. Jika itu benar, maka yang perlu mereka lakukan untuk masuk hanyalah memutar pegangan pintu. Kana berusaha mengalahkan rasa takutnya dan berlari ke arah pintu. Namun sebelum tangannya menyentuh pegangan pintu, telepon di rumahnya berdering. Apa itu dari ayah dan ibu, pikir Kana, syukurlah. “Halo! Halo!” ia segera mengangkat teleponnya, berharap orang tuanya bisa segera pulang untuk menolongnya. “Apa ini kediaman keluarga Murata?” ternyata suara itu adalah suara pria yang tak pernah dikenalnya. Sesuatu mengenai nada suaranya mebuat Kana lebih ketakutan. “Saya polisi, maaf tapi saya harus memberitahukan berita ini kepada anda. Anda putri keluarga Murata bukan? Orang tua anda terbunuh dalam kecelakaan lalu lintas sore ini. Saya sangat berduka cita ...” Kana tak mampu mengucapkan sepatah katapun. Anehnya, siapapun yang sejak tadi menggedor-gedor pintu depan akhirnya berhenti. Pikirannya segera memburu. Apakah mobil jenazah itu bukan ingin menjemput neneknya, melainkan orang tuanya? Namun mengapa mereka ada di sini? Orang tuanya tidak meninggal di sini. Tiba-tiba Kana merasakan tepukan di pundaknya. Dengan gemetar Kana menoleh dan melihat wajah pucat neneknya, yang seharusnya terbaring lumpuh di atas tempat tidur. “Ayo,” ia berbisik di telingan Kana, “kau ikut juga ...”

Kiriman dari : Amal Burga Clearesta

Wednesday 10 September 2014



Ulang tahun atau ultah, menurut sebagaian orang mungkin menjadi salah satu momen yang ditunggu, dari merayakan dengan sukuran, dapat kejutan dari orang yang spesial atau kalo parah di lemparin tepung, telur hadeh mungkin tinggal diaduk tunggu beberapa menit jadi tuh adonan kue.

Karena hari ini gue ultah sebenernya mau kasih hadiah tapi karena gue kagak kenal ya udah jadi kagak jadi kasih hadiah. Tapi kalo gue ngasih hadiah siapa yang ngasih gue? Pacar gue? Tapi kayaknya kalo pacar gue yang ngasih itu suatu hal yang mustahil soalnya gue jomblo yang ngambil jurusan single.

Tapi momen ultah itu kadang bikin nyesek contoh lu hari ini ultah terus jalan-jalan buat nyari wifi gratis dan kagak sengaja lu liat ada juga yang ultah disebelah lu dan lebih nyeseknya dia ngerayain bareng pacarnya dan lu cuma bisa liat sambil meluk terotoar.

Terus lu liat adegan tadi lu pergi karena saking kagak kuatnya uji nyali dan melambaikan tangan ke kamera dan lu gagal di misi ini. Ehh ini freak dengan adegan itu seakan akan dunia itu bukan tempat berpijak untuk jomblo sakit dimata, sakit dihati, sakit juga tempat wifi gratis malah buat ajang pacaran.

Jomblo itu sejuta rasa, sejuta impian, sejuta mimpi, dan sejuta cacian karena jomblo. Sebenenrya gue jomblo cuma buat kedok karena gue agen mata-mata internasional yang ditugaskan untuk mengawasi kaum jomblo di daerah gue tapi apa daya gue jadi jomblo beneran dan disaat gue ultah tetep jomblo. Namun semua itu lebih serem kalo lo jomblo dan lo lagi ultah yang ngucapin ultah itu diri lo sendiri dan pacar hayalan lo dan satu lagi pacar lo si simi.

SALAM JONES

Thursday 28 August 2014



Tentang Mantan gue yang sampai sekarang masih gue inget dan sedikit harapan untuk balikan. Sebut saja Fania ( bukan nama samaran ).  Sebenernya gue kenal fania simple yaitu oleh twitter, dan putusnya pun sesimpel kalo dia udah bosan, Yang gue suka dari fania itu dia suka becanda. Tapi yang nggak gue suka itu dia gampang ngambek, jadi kalo gue kagak ngabarin satu menit aja dikira lagi jalan sama cewek lain. -_-

"Kenapa kamu baru nelpon aku sekarang?" tanya fania saat gue telpon,
"Aku baru isi pulsa jelek(Panggilan gue ke fania)",
"Telpon baru sekarang tapi fban terus dari tadi."
"Kan paketan internet gratis fb" gue ngejelasin
"Tuuut... tuut... tuut"

   Sebenernya cara pacaran gue bisa dibilang lebay waktu itu, kenapa? soalnya kalo mau ketemu temen suruh buat status kalo gue sama si fania inilagi mau jalan, terus cantumin nama dibio twitter. mungkin kalo dulu gue nyadar, gue bakal nulis "Catatan Hati Seorang Alay". :v tapi lama kelamaan gue bosan dengan fania karena pacaran kami yang gini-gini aja.

   Mungkin setelah fania mulai ngerasa gue udah beda akhirnya hubungan kami putus, sebulan setelah putus gue jadi galau karena gue masih sayang sama fania tapi fania dia udah punya cowok, yang lebih tampan dari gue. Suatu saat gue lagi di alun-alun purbalingga tepat di sebrang perpustakaan kota untuk meratapi nasib jomblo dan numpung wifi gratis siapa tau ada bidadari nyamperin gue dan tiba-tiba jadiaan sama gue, kagak berapa lama gue ngeliat fania sedang duduk bareng cowoknya.

"Zal!" teriak seorang cewek dari belakan, gue memalingkan muka ke belakang dan ternyata cewek yang manggil gue itu si fania dan lagi berjalan ndeketin gue.
"Iya lu disin" Jawab gue datar.
"Sebenernya gue mau ngomong penting sama lo" jawabnya sambil berbisik, karena takut kedengeran pacarnya.

   Dalam benak gue mungkin fania mau balikan sama gue dan ngerasa terkekang sama pacar barunya.

"Zal gue mau minta maaf kalo selama gue pacaran sama lo gue terlalu ngatur". kata fania
"Fania iya gue juga mau balikan sama lo". Dengan pedenya gue sambil natap mata fania karena gue ngga mau dia banyak bicara.

"Maksud lo?" fania bingung
"Lah, emang mau ngomong penting apaan? balikan kan?" gue salting
"Makanya kalo lagi ngomong jangan di stop dulu, gue smau minta maaf sama lo, akhirnya ngebuat gue sadar, kalo cowok gue yang baru, ternyata lebih cakep dari lo, dia pun lebih perhatian, jadi gue cuma mau minta maaf aja sih" terang fania.

  Jadi, berdasarkan apa yang gue alami, intinya ngga selamanya apa yang kita cintai harus kita percaya, adakalanya , privasi pribadi disimpan sampai tuahn menakdirkan lo berjodoh sama pasangan lo. 

Saturday 23 August 2014


Matahari kali ini sungguh terik. Dari ketinggian matahari tersenyum. Pake kacamata pula. alan yang diliatin terdehidrasi dengan sempurna.
“Bro… kenapa lo broo? Panas-panas gini malah bengong..” Sapa gue kepada alan. alan temen gue
“Emang gue bengong?” Alan balik tanya tanya.
“Lo kagak nyadar lan?” Gue menjawab pertanyaan alan dengan pertanyaan.
“Kagak” Jawab alan innocent. “Gue cuman melihat sesuatu dengan pandangan kosong”

Kemudian datang lah temen gue , handoyo. Dia datang sama ceweknya. Ceweknya digandeng tangannya. Erat sekali seakan dia nggak mau ceweknya kabur.
“Oi han.. mau kemana lo?” Tanya Gue.
“Biasalah. Ngasih makan cacing dhuafa” Ketus temen gue ini.
“Cewek lo baru ya? Beli dimana cantik amat?” Tanya alan.
“Beli? Enak aja lo kalo ngomong. Hasil usaha nih.” Kata handoyo yang lalu ditambah celetukan ceweknya “Gue bukan dagangan ya. Not for sale. Ngerti”
“Oh…” Kata alan dan Gue secara bersamaan.
“Sob gue kesana dulu ya. Cacing ini sudah tak bisa kompromi nih.” Kata handoyo sambil berlalu. alan dan gue hanya mengangguk tanda mengiyakannya.

“Gile bener. Cewek nya handoyo cantik amat ya. Gue mau satu donk.” Celetuk alan.
“Makanya usaha lah.” Gue menyemangati alan untuk mencari cewek.
“Halah lo juga jomblo aja.” Kata alan.
“Eh gini-gini, gue udah punya cewek. SNI pula.” Ucap gue dengan nada sedikit emosi dan jahil
“SNI?” alan heran.
“Seksi Nan Indah.” Celetuk gue sambil tertawa.
“Kampret.” Katanya. “Bantuin gue nyari cewek donk. Lo udah, handoyo udah, bahtiar sama anas sudah” bahtiar sama anas adalah temen gue juga. “Tinggal gue yang belom. Cariin donk.”
“Cariin? Nyari cewek itu susah. Ibarat kata nih, cewek itu kayak motor.” Kata gue.
“Kayak motor? Emang cewek punya spion gitu. Ada knalpotnya?” alan bingung dengan ucapan gue.
“Ya ampun lo tuh polos banget yah. Maksudnya cewek kayak sepeda motor itu kalo salah pilih nanti malah repot.” Gue berusaha menjelaskan.
“Repot ganti oli?” Tanyanya.
“Iya kayak gitu. Eh enggak. Aduh ribet ya ngomong sama lo. Lo mau kalo cewek lo minum oli tiap hari?” Gue mulai bingung dengan apa yang akan gue katakan.
“Ya terus?”
“Ya kalo salah pilih, putus deh. Betewe lo udah punya gebetan?”
“Banyak. Selusin ada?”
“Hah? Banyak amat lan. Tapi udah lo coba PDKT?”
“PDKT? Apaan?? Biar gue tebak. PDKT. Pendek Dekil Kotor Tengil. Bener gak?”
“Ya itu lo banget. Salah kampret. PDKT itu Pendekatan.”
“Gimana itu?”
“Semacam kencan deh. Paling awal sih SMS an.”
“Oh.”
“Gue ajarin deh. Siapa gebetan yang ingin lo PDKT in.”
“Putri.”
“Serius.” alan mengangguk. “Dia manis loh.”
“Dia diabetes ya? Kagak jadi deh”
“Diabetes?”
“Kata lo dia manis. Berarti dia diabetes kan?” Gue langsung jedotin kepala ke tembok.



Bel pulang telah berkumandang dengan sangat-sangat mistis. Semua siswa sepakat untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Termasuk alan dan gue. Rencananya hari ini alan akan PDKT sama Putri. Harinya pun juga pas. Malam minggu. Mereka akan janjian di sebuah café. Gue akan lihat hasilnya dia belajar PDKT esok harinya. Karena disaat bersamaan gue juga lagi kencan… hahahahhha.

Esok harinya gue maen ke rumah alan, guna numpang liat anime gratis. Sekalian nanyain kabarnya setalah malam PDKT.
“Gimana sob PDKT lo? Sukses kagak?” Tanya gue.
“Kagak.” Jawab adik nya menyahut.
“Eh yang jawab kok lo sih? Kan gue tanya abang lo.” Gue heran.
“Gue wakilin dia lagi galau tuh.” Kata adiknya
“Bener tuh lan?” Tanya gue. Tak terasa dia mengangguk. “Kok bisa sih? Kan dengar-denger dia juga suka sama lo..”
“Suka gimana sih? Acara PDKT itu hanya berlangsung singkat.” Kata alan kehilangan harapan.
“Gimana ceritanya?”
“Jadi gini gue kan dateng ke café itu. Rame banget. Ada orang makan. Ada juga yang minum. Bahkan yang bengong doank pun ada. Sewaktu gue masuk gue SMS dia. Kamu dimana. Dia bales di meja paling ujung. Ya terus gue kesana. Kira-kira dari jarak lima meter dia nengok ke gue. Terus melambaikan tangan ke gue. Gue kira dia nyapa gue. Tapi lo nggak apa yang dia katakan?” Cerita alan menggantung.
“Apaan?” Kata gue dan adiknya alan secara bersamaan tanda penasaran.
“Mas mocca float satu ya.” Gue dan adiknya langsung ketawa. “Gue diem sambil memandang dia dengan heran. Dia juga heran. Akhirnya kita berdua sama-sama heran.”
“Emang sih lo mirip waiter. Lha terus dalam keheranan itu apa yang lo lakuin?” Tanya gue.
“Ya gue langsung aja memperkenalkan diri kalo gue alan. Kemudian gue duduk. Gue liat mukanya gue jadi nervous..”
“Lo nervous kenapa? Karena dia cantik ya? Terus lo ngomong apa?”
“Iya. Gue ngomong kalo dia udah punya pacar belom. Eh tau-tau gue ditampar. Terus gue ditinggal pulang”
“Ya jelas lah. orang lo nanya nya gitu. Dia baru putus dari cowoknya. Lo tanya gitu ya marah lah dia.”
“Oh. Ya udah.” Kata alan yang lalu berlalu menuju dapur. Gue pun mengikutinya dari belakang. Gue takut kalo dia bakalan ambil piso lalu bunuh diri. Nasib orang siapa tahu kan.

“Jangan nyerah gitu donk. Cari cewek lagi. Kan gebetan lo selusin lebih.” Kata gue memberi support.
“Ya terus gimana? Apa lo mau jadi istruktur PDKT gue dari jauh?” Tanya alan.
“Nah itu dia. Ide lo brillian.” Jawab gue antusias.
“Ide apaan? Perasaan gue kagak pernah beli yang namanya IDE”
“Udah ikutin aja apa yang gue rencaniin nanti. Gebetan yang mau lo PDKT in siapa?”
“Putri”
“Putri?? bukannya udah gagal?” Gue heran.
“Gebetan gue namanya Putri semua.”
“Kampret”

Keadaan malam ini sungguh sempurna untuk kencannya alan. Langit cerah tanpa awan di langit. Restoran favorit gebetannya sepi. Dan yang paling penting pas di kantong. Gue mengintai dari kejauhan. Di meja paling pojok dari restoran tersebut. Dekat toilet. Dan itu semakin membuat gue mirip jadi penjaga toilet.

Dari jauh gue liat alan sama gebetannya udah mulai duduk. Mereka juga sudah memesan makanan sama minuman. Lalu mereka mulai ngobrol.
“Bro.. katakan kalau dia cantik..” Kata gue di walky talky gue. Alan menerima suara gue lewat headset. Gue lihat apa reaksi gebetannya. Ternyata dia tersenyum.
“Berikutnya apa nih.?” Suara alan masuk di walky talky gue.
“Lo cari topik ngobrol. Misalnya hari ini lo kok cantik banget. Makan apa semalem.” Kata gue.
Kemudian alan mulai mempraktekkannya. Gue liat reaksi gebetannya. Dia tertawa. Lama-kelamaan mereka bisa ngobrol asik. Tapi ada satu masalah. Mereka lagi asik berdua, nah gue malah sendirian. Mojok lagi di pinggir toilet. Nasib siapa yang tahu.

“Bro gue pulang ya. gue boring disini. Kencan lo sukses tuh.” Kata gue di walky talky.
“Ntar aja lo pulangnya. Gue masih gugup nih disini.” Suara itu timbul di walky talky gue.
“Bodo ah. Gue pulang” Kata gue yang langsung meninggalkan restoran tersebut.

Esok harinya gue ke rumah alan lagi. Kali ini gue mau numpang makan. Maklum di rumah gue mak gue belom masak. Eh jadi curhat wkwkwkwk.
“Eh abang. Pasti mau numpang makan ya? Masuk bang. Mama lagi masak banyak tuh.” Kata adiknya alan. Gue melongo. Tapi tanpa terasa kaki gue melangkah masuk ke dalam rumah alan.
“Mana abang lo?” Tanya gue.
“Di kamar bang. Lagi galau dia.” Kata adiknya.
“Galau kenapa? Perasaan tadi malam dia ceria banget.”
“Justru gara-gara tadi malem itu bang si abang jadi galau. Info lebih lengkap tanya sendiri deh. Gue mau makan.” Katanya sambil berlalu.

Gue akhrinya nyamperin alan yang tampaknya lagi melata di kasurnya.
“Lo galau kenapa? Tadi malam sukses kan?” Selidik gue.
“Lo ga usah ngajarin PDKT lagi ya. Gue sekarang udah tahu apa itu PDKT.” Kata alan dengan nada yang sangat ngilu.
“Lo kok sedih banget sih? Tadi malem gimana?” Tanya gue lagi.
“Ketika lo mutusin pulang, gue sama dia masih ngobrol. Nah pas waktu gue ngobrol itu, gue tanya ke dia. Udah lama sendiri. Eh tiba-tiba ketika dia mau jawab pertnyaaan gue. Dia tiba-tiba pulang. Dia kagak ngomong kenapa. Pas gue kejar, eh ternyata dia dicariin sama bokapnya.”
“Itu sial nya elo. Eh iya katanya lo tau apa arti PDKT menurut lo sendiri. Apaan emang?” Tanya gue penasaran.
“Pas Deketin Kok Tersakiti.” Kata alan yang bikin gue ngakak.

thanks To : Fahmi

Saturday 16 August 2014


Rizal dan Rizqi adalah sepasang kekasih yang sangat berbahagia, hubungan mereka dimulai sejak mereka kelas 1 SMA, Rizqi jatuh cinta kepada Rizal karena sikap Rizal yang baik dan perhatian, kisah cinta mereka berjalan seperti layaknya sepasang kekasih yang lain. Paras wajah Rizqi yang cantik membuat banyak lelaki jatuh hati padanya, sementara Rizal adalah sosok lelaki yang bisa biasa saja, banyak teman teman sekolah memuji Rizal karena dia bisa menjalin kasih dengan wanita yang menjadi idaman semua lelaki di sekolahnya

“Rizqi ke kantin yuk?”
“ayo zal”
“qi kamu mau makan apa?”
“aku mie ayam aja zal?
“kamu sendiri?”
“sama deh, aku juga pengen mie ayam”
“kamu mah nyamain aku aja zal”
“nggak boleh ya qi?”
“boleh kok”

Dengan asiknya mereka sambil ngobrol, saat mereka makan banyak murid laki laki yang memperhatikan mereka, maklum mungkin karna rizqi adalah wanita idaman di sekolah tersebut, tapi mereka tetap bersikap biasa, hari hari mereka pun berjalan seperti biasa, tidak terasa hubungan mereka telah mencapi 1 tahun 5 bulan, dan kini mereka sudah kelas 3 SMA, manun dua bulan terkhir sikap rizqi mulai berubah, rizqi mulai jarang ada waktu untuk rizal, namun rizal menanggapinya dengan santai, hingga suatu hari rizqi mengajak rizal untuk bertemu di taman dekat rumah rizqi, sesampainya mereka di taman
“zal aku mau ngomong nih sama kamu”
“kamu mau ngomong apa qi?” tanya rizal penasaran
“zal aku rasa kita sudah nggak cocok lagi”
“jadi kamu ingin kita putus qi?”
“tapi apa salah aku qi?” tanya rizal kepada rizqi
“kamu nggak salah zal”
“tapi kamu terlalu baik”
“aku bisa kok lebih jahat ke kamu qi”
“aku serius zal”
“aku juga serius qi”
“tapi walau kita putus, kita kan masih bisa jadi sahabat”
“baiklah jika itu mau kamu, walau pun hati ini sulit untuk menerimanya, semoga kamu lebih bahagia dengan Dia”
“apa maksud kamu zal?”
“aku tau kamu punya cowok lain selain aku”
“nggak ada zal”
“sudah jujur saja qi”
“beneran zal”
“aku minta putus memang karna kita sudah nggak cocok bukan karena ada yang lain”
“oke aku percaya”
“aku juga berterimakasih sama kamu”
“untuk apa zal?”
“aku tak pernah tau kebahagiaan yang sesungguhnya, sampai aku mendapatkan cintamu”
“dan aku tak tau derita yang sesungguhnya, sampai aku kehilangan cintamu itu”
“terimakasih karena telah mengenalkan aku kepada kedua rasa yang tak akan pernah ku lupakan” Rizal pun pergi meninggal kan rizqi

1 bulan setelan perpisan mereka, rizal selalu mencari tahu tentang keadaan rizqi melalui teman dekatnya, namun alangkah terkejutnya rizal mendengar bahwa rizqi sudah menjalin kasih dengan seorang lelaki yang bernama fadli. Fadli terkenal sebagai seorang PlayBoy disekolah, rizal berusaha meyakinkan rizqi melalu teman dekatnya bahwa pilihannya untuk menjalin kasih dengan fadli adalah pilihan yang salah, namun apa daya rizqi tak menghiraukan perkataan rizal

Masa masa sekolah pun sudah usai, rizal lulus dengan nilai yang memuaskan dan langsung bekerja, setalah bekerja rizal tak pernah tahu bagaimana keadan rizqi, kabar terkhir yang Ia dengar bahwa rizqi melajutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi di semarang

5 sudah rizqi bekerja, pada suatu sore saat rizal sedang dapat libur kerja rizal mendapat telfon dari nomor yang tidak di kenal
“Hallo”
“iya”
“ini siapa ya?”
“ini aku rizqi”
alangkah terkejutnya rizal mendengar bahwa itu adalah rizqi
“bagaimana kabar kamu qi?”
“Baik zal”
“kamu sendiri bagai mana?”
“aku juga baik baik saja qi”
“kamu ada waktu nggak zal?”
“ada qi”
“kebetulan hari ini aku libur kerja”
“memang ada apa?”
“aku mau ketemu sama kau zal”
“ya sudah nanti malam saja jam 7″
“di Cafe *****”
“baiklah zal”
“sampai bertemu nanti malam ”
“iya qi”

Waktu yang di nanti pun telah tiba, rizal berangkat ketemapat yang telah mereka sepakati, sesamapainya disana, rizal melihat rizqi yang duduk sendiri, rizal pun menghampiri rizqi
“ada apa ya qi”
“tumben kamu ngajak aku ketemu?”
“sebenarnya ada yang mau aku bicarain sama kamu zal”
“dan aku mau minta bantuan kamu zal”
“ada masalah apa qi?, dan apa yang bisa aku bantu?”
“tapi aku malu zal untuk membicarakannya”
“memangnya kenapa qi?”
“ceritanin aja ke aku, siapa tau aku bisa bantu kamu”
“aku HAMIL zal” ucap rizqi sambil menagis
“apaa?”
“Siapa yang tega melakukan itu” tanya rizal kesal
“fadli zal, dia yang telah menghamili aku”
“dimana baj*ngan itu?”
“entahlah zal”
“aku sudah mencarinya untuk minta tanggung jawab, tapi dia menghilang, dan tak mau bertanggung jawab”
“kalau masalahnya kaya begini aku sulit bantu kamu qi”
“iya zal aku tau”
“aku juga bingung apa yang harus aku lakukan, apa aku gugurkan saja kandungan ini?”
“jangan qi, itu dosa besar”
“lalu aku harus bagaimana zal?”
“begini saja qi, biar aku saja yang menjadi ayah dari bayimu itu”
“apa kau serius zal?”
“iya qi, beri aku waktu satu minggu untuk meyakinkan orang tua ku”
“baiklah zal, akan aku tunggu”

Setelah rizal menyatakan bahawa dia mau untuk menjadi ayah dari bayi rizqi, rizqi hanya bisa mengis, karena Dia telah menghianati orang yang dengan tulus mencintainya dan menyayangi dengan serius orang hanya ingin menyakitinya

hari hari pun berlalu rizal berusaha meyakinkan orang tua nya dengan pilihan yang telah dia pilih, awalnya orang tua rizal tak setuju dengan pilihan tersebut, namun melihat kebulatan tekat rizal, orang tuanya pun menyetujui hal tersebut, rizal pun memberi tahu rizqi tentang kabar bahagia itu, rizal berusaha menghubungi rizqi namun tak pernah bisa, akhirnya rizal memutuskan untuk ke rumah rizqi, sesamapainya Di rumah rizqi, rizal bertemu dengan orang tua rizqi
“permisi”
“iya, sebentar” ucap ibu rizqi sambil membuka pintu
“Rizqinya Ada Bu?”
“kamu siapa ya”
“saya rizal bu”
mendengar hal tersebut sontak membuat ibunda rizqi menagis
“ada apa bu?, kenapa ibu menagis”
“Rizqi sudah meninggal zal”
“apaaaa..”
Rizal pun meneteskan air mata mendengar ucapan tersebuat
“iya nak rizal, rizqi memutuskan untuk bunuh diri, dia hanya meninggalkan sebuah surat untukmu”

untuk Rizal
zal saat kamu membaca surat ini mungkin aku sudah tidak ada di dunia ini, aku pergi bersama anak dalam rahimku ini, kamu orang yang baik zal, aku tak bisa membalas semua kebaikanmu, saat kamu mengatakan bahwa kamu bersedia menjadi ayah dari anakku ini, aku sangat bahagia mendengarnya, terimakasih karena sampai saat ini kamu masih mau mencintai aku, tapi aku bukan wanita yang pantas untukmu, semoga kamu mendapatkan wanita yang lebih pantas untukmu zal

dari yang sayang kepadamu RIZQI

Saturday 1 February 2014


Sebelumnya gua gak mau cerita, tapi karena loe mau baca yah sudah lah gua juga gak akan memaksa. Kenalin nama gua rizal gua anak terakhir dari 3 saudara… maksudnya gua anak bontot, maaf tadi saraf gua agak longgar dikit, kalian sudah tau kan kalau anak bontot itu gak punya Adik… ya iya lah nenek-nenek keseleo juga tau, walaupun gua pelihara kucing tapi gua tetap kesepian karena gak ada yang bisa nemanin gua, yah pastilah masa gua ajak kucing gua main ps… gak harmonis kan… jadi gua sering banget ngumpul-ngumpul sama teman-teman gua… yah tapi di sekolah doang tapi gua ajak mereka juga kok main ps di rumah gua… tapi mereka tekadang bosan dan jengkel sama gua karena gua suka setel kaset psnya permainan strawberry mulu, yah maaf karena gua rada-rada suka petualangan gitu Tapi ingat gua masih COWO yang gentleman, tegas, dan berjiwa laki walaupun suka main strawberry, udah lupain aja gak penting yang penting itu gua C O W O…
Ok gua anak SMK kelas 3 dan sudah melewati masa-masa Mos gua yang suram iya lah suram karena gua selalu di jadikan bahan untuk di kerjain… contohnya aja gua di suruh nembak ibu ibu kantin what! Gile amat gua merasa pada saat itu lidah gua seperti di tarik oleh kerongkongan gua supaya gak bisa nembak ibu ibu kantin itu tapi itu terjadi karena keseraman muka kakak-kakak itu sambil membawa pisau kater dan sampai sekarang gua masih di sms sama salah satu ibu kantin… hina banget gua
Oya gua mau kenalin teman-teman gua nih yang sudah gua anggap saudara gua sendiri yang spesiesnya manusia… ada fadli, handoyo, bahtiar dan anas… bukan dia bukan cewek tapi dia Cowo Cuma keseluruhan jiwa kecowoannya hampir hilang karena mamahnya buka salon dan pegawainya rata-rata makhluk belok semua maksudnya ba*ci atau terong dicabein gitu, jadi dia agak suka ngomong cyin gitu tapi dia tetap teman gua karena dia tekadang suka dijadikan teman dan dekat dengan para cewe-cewe di sekolahan jadi kesempatan gua yang gampang dapat nomor-nomor para cewe… laki banget kan gua, tapi anas terkadang jengkel, karena gua dan lain suka nyuruh dia minta nomor-nomor cewe dan dia hampir keluar dari tim kreatif kita, jadi gua terpaksa bilang dia cantik supaya dia masuk ke tim kreatif kita lagi dan dia pun dengan senang hati menerimanya walaupun roh dia merasa kotor mendengar gua bilang dia cantik…
Bukan hanya anas makhluk yang langka, yang lain juga spesies yang menakjubkan contohnya aja fadli gua jempolin banget dia, karena dia pintar banget di semua pelajaran contohnya aja bahasa inggris setiap kita minta jawaban kalau lagi ujian dia balasnya pake bahasa inggris what! gemesin banget kan gemesin pengen nabok! Pengen banget tangan gua mendarat di kepalanya tapi gak bisa karena tangan gua gak nyampe ke tempat bangkunya malah gurunya seram lagi kaya vampire makan sayur-sayuran, Sudah tau bahasa inggris kita rendah malah balasnya pake bahasa inggris sok banget dia,
Nah kalau handoyo dia anaknya putih banget kaya di cat pake avitex di campur tepung terigu dan di padu dengan air santan, loe hayalin aja deh kaya mana putihnya tapi dia anaknya gak gila gila cewe, paling Cuma suka gombal yang andalannya bapak kamu tukang apalah pokoknya, sampe dia pernah di tabok oleh siswi yang di gombalinnya karena bilangin bapaknya tukang ngelas dan siswi ini gak terima karena bapaknya seorang ustad padahal handoyo Cuma mau gombal dan mau bilang… karena kau telah mengkinclongkan hatiku tapi karena takdir berkata lain dia pun di tampar bolak balik sama cewe itu…
Lain dengan bahtiar kalau bahtiar ilmu agama islamnya kuat motivasinya belajar agama sangat tinggi banget sampe-sampe dia pernah bilang sama kita kalau ngebut di jalan itu sangat baik, karena semakin kita ngebut semakin dekat pula kita dengan Allah.. what! matee kaleee bahaya nih kalau dia jadi ustad bakal ada aliran baru yang namanya aliran agama campur sari fatin dengan adat jogjanya… dia bercita-cita ingin membangun pesantren dengan cara menabung, setiap ngumpul bareng itu mulu yang dia bicarakan “gua pingin banget bangun pesantren dengan tabungan gua sendiri” saperti di atas kepalanya ada adegan dia lagi menabung dan sambil melihat ke atas, jangankan menabung kantongnya aja isinya Cuma gope dan peniti doank, yah tapi mudah mudahan keinginan dia terkabul setelah lulus nanti walaupun gua gak tau apa yang akan terjadi dengan pesantrennya kelak (terhening)
Pokoknya teman-teman gua makhluk yang ajaib ajaib banget maklum mereka lahirnya di enter pake computer yang keluarnya dari CPU… Mungkin loe mikir di cerita ini gua tidak terpojokkan sama sekali, ya iya lah kan gua yang buat cerita mana mungkin gua menjelek-jelekkan nama baik gua dan keluarga gua termasuk kucing gua, tapi anak anak pernah bilang kalau gua punya kelebihan dan mereka bilang kelebihan gua adalah kalau gua gak punya bakat sama sekali, okelah jadi disini semuanya fair…
Gimana kalau kita lanjut ke cerita cinta gua… iya cinta gua.. gua sudah lama naksir sama vita dari kelas 1, gua naksir sama dia karena dia cewe manis manis gulali, pokoknya gak bosan deh liatnya, gua belum berani ungkapinnya karena gua pada saat itu masih berpenampilan culun dengan rambut belah tengah gua seperti di belah oleh nabi musa oleh tongkatnya dan tidak lupa rambut gua yang mengkilat seperti di tumpahin minyak goreng oleh mamah gua tapi itu kan sudah masa lalu tapi sampai sekarang perasaan ini masih terpendam di hati gua dan gua gembok, gue mau cerita dan minta bantuan ke anak-anak tapi masalahnya gini kalau gua minta bantuan sama fadli pasti dia lebih mentingin pelajarannya di banding nyampaikan perasaan gua ke vita, maklum lah manusia dengan memori bergiga-giga, kalau handoyo kan suka gombal tuh kalau bantuin gua untuk sampaikan cinta gua, nanti dia malah gombalin vita lagi bukan nyampaikan perasaan gua, lalu vitanya yang suka sama handoyo enak banget dia, lebih parah lagi kalau gua minta bantuan sama bahtiar bukannya dia bantuin dia pasti bakal bilang ke vita untuk jangan nerima gua jadi pacar dia biar tidak terjadi yang namanya pacaran dan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan karena itu DOSA! Oh yah kan anas gampang banget tuh dekat dengan para cewe-cewe jadi gua suruh dia buat dekatin vita dan minta nomor HP nya tapi terkutuknya ternyata hpnya vita malah lagi di service karena rusak kan sama aja bohong aku sms dia tapi hapenya malah lagi di service nanti aku malah smsan lagi sama tukang servicenya iya kalau cewe kalau nanti bentuknya kaya anas bisa-bisa gua jadi makhluk spesies h*mo, jadi gua memutuskan langsung nembak dia langsung di depan dia tanpa lewat siapapun walaupun hati gua deg degan (hati bisa deg-degan) laki banget kan gua… dan anehnya eh maksudnya dan bahagianya gua mendengar dari mulutnya vita kalau dia nerima gua jadi pacarnya gile gua bahagia banget gua kaya naik ayunan beduaan sama dia tapi naik ayunannya romantis loh, dan singkat cerita gua di putusin sama dia karena dia tau kalau gua suka main ps strawberry, dia bilang kalau gua sudah seperti sejenis anas dan dia Cuma nganggap gua Mantan Memalukan.. Tapi gak papa yang penting gua pernah pacaran sama vita walaupun gak sampe seminggu! Dan gua… mengurung diri di kamar ya iya lah gua baru kali ini pacaran Cuma sampai 1 minggu dan yang lebih parahnya gua yang di putusin, anak-anak datangin gua terutama bahtiar ceramahin gua dengan kata-kata dia yang berusaha menjadi ustad professional tapi gua pikir-pikir juga kata bahtiar itu benar dia bilang bahwa untuk apa masalah wanita di permasalahkan mendingan kita bersama-sama seperti menjadi saudara yang gak akan pernah lupa sampai kapan pun kenyamanan, kebahagiaan, canda tawa yang sangat berarti di masa-masa SMK dengan para sahabat kita dan tidak melupakan kewajiban kita yang mempunyai agama masing-masing dan fadli bilang jangan lupa juga dengan pelajaran sekolah kita cause it important dan handoyo juga bilang masalah cewe jangan terlalu di permasalahkan kita boleh memikirkannya jika kita sudah mencapai cita-cita kita ketika menginjak dewasa dan mandiri… 
dan gua nyadar sahabatlah yang menjadi semuanya indah dimana mereka menerima kita di saat suka dan duka dan walaupun sahabat-sahabat gua terkadang membuat jengkel atau segala macam tapi yang namanya sahabat masalah kekurangan kelebihan itu gak jadi masalah yang penting kebersamaan kita adalah segalanya.

Saturday 25 January 2014


Halo nama gua Fahmi Rizaldhi, tapi lu bisa panggil gua rizal. Yang harus lu tau gua adalah seorang pelajar SMK yang menjalani kehidupan gua yang luar biasa ini dengan kebebasan sebagai seorang jomblo. Buat jomblo kayak gua malam minggu itu bukan malam yang membosankan meskipun gua gak punya pacar tapi buat gua malam minggu itu seperti menghabiskan banyak kegiatan dengan keluarga, teman dan membantai tugas-tugas. Banyak para jomblo liar di luar sana yang takut sama yang namanya malam minggu, bagi gua malam minggu selain melakukan semua kegiatan yang gua sebutin di atas malam minggu adalah saat dimana gua harus melakukan banyak hal seperti menyalamatkan bumi dari para alien yang berambisi ingin menguasai dunia dan menjadikan kita budaknya, ternyata kehidupan gua sulit juga ya, oh salah itu kehidupan para ultraman, maaf-maaf. Oke gua lurusin ya kehidupan gua emang keren seperti hari ini, setelah pulang sekolah gua harus memikirkan ribuan tugas yang ingin memangsa gua dan malam ini gua harus menyiapkan banyak amunisi untuk membunuh ribuan tugas ini, pertama-tama gua harus bertarung melawan tugas cerpen yang menurut data yang gua dapat dia memiliki ribuan senjata yang belum di ketahui dan siap untuk menghabisi nyawa gua.
Saat gua melihat data terperinci tentang tugas cerpen ini gua mulai gemeteran dan tak yakin untuk menghadapinya malam ini, dengan menguatkan tekad baja dan menyewa ninja-ninja terbaik dari konoha untuk mendampingi gua malam ini gua siap menghadapinya. Dengan merasa yakin bahwa gua bakal bisa membunuh tugas ini, gua pulang dengan gaya bagaikan superhero yang siap menghadapi ribuan monster tak terkalahkan.
Gua pulang dengan motor yang selalu mendampingi gua kemana pun dan gua harus mengingat jasa-jasanya suatu saat nanti dia akan gua undang dalam pernikahan gua. “Motor, terima kasih karena elu telah menemani gua selama ini dalam ke adaan suka maupun senang, mungkin ini perjalanan terakhir gua karena sesampai gua di rumah gua akan menghadapi tugas cerpen yang gua gak tau gua bakal selamat atau tidak” Kata gua sambil memeluk motor supra x 125 tercinta gua, walaupun gua agak emosi juga karena gua ngomong di diemin, mungkin dia senang kalau gua gak bakal selamat karena pastinya dia bakal mendapat majikan yang lebih baik yang selalu menservice dirinya setiap bulan secara rutin. Setelah itu gua langsung berangkat untuk menghadapi misi sulit ini.
Sesampai di rumah entah kenapa gua merasa tiba-tiba udara terasa seperti mencekik gua, langit menjadi gelap dan suara guntur dimana-mana. Pintu rumah kali ini terbuka lebar sehingga dari luar terlihat begitu gelap ruang tamu yang menghiasi rumah gua. “Assalamu’alaikum” Kata gua dan tak ada terdengar balasan salam gua dari dalam rumah, sehingga gua harus mengucap salam ini sampai 3 kali, gua mulai merasa cemas apa mungkin ribuan tugas gua yang berada di dalam rumah sudah memakan keluarga gua? Saat mulai memasuki rumah gua berdoa seraya berharap semoga semua baik-baik saja.
Saat memasuki ruang tamu semua terlihat biasa dan gua harap ini sebuah pertanda yang baik karena gua takut malam minggu ini bisa menjadi lebih buruk lagi dengan tidak adanya keberadaan keluarga gua. Lalu gua berjalan memasuki ruang keluarga, entah kenapa suasana begitu tenang sampai-sampai gua bisa mendengar suara detak jantung gua. Alhamdulillah ternyata ada keponakan gua yang bernama Kireina tapi sering gua panggil iren karena dulunya dia suka banget minum jamu buyung upi, gua gak tau kenapa dia suka banget sama itu jamu karena penasaran setiap kali keponaka gua beli jamu buyung upi gua ikutan beli dan hasilnya percuma gua gak tau alasan kenapa dia suka beli jamu ini dan besoknya gua jadi pelanggan setia mba jamu ini. Oke jadi si tukang jamu ini lagi tidur di ruang keluarga gua dengan nyenyak lalu gua mendekatinya, dan membangunkannya. “Kenapa mba ada disini? Seharusnyakan keponaka saya yang lagi tidur disini dalam cerpen pengalaman saya?” “Maaf dik saya gak tau, saya kira ini cerita cerpen punya anak saya, maaf ya” Lalu mba jamu itu mengilang dan keponaka gua kembali ada tidur di ruang keluarga gua. “Tadi kenapa gak dibales salamnya?” kata gua sambil menjulurkan tangan ke keponaka gua buat salim. “Maaf om gak kedengeran, kan baru bangun tidur juga” Gua memahami kondisi keponaka gua yang selalu terlihat lelah dan menyesal karena telah memiliki seorang om seperti gua, langsung saja gua tanyakan apa ke bapak dan ibu ada di rumah. “Tidak ada om” katanya. Oke gua langsung memasuki kamar sambil berkata “Jangan ganggu om Malam ini karena hari ini ada misi dari agen rahasia untuk membunuh para monster dari wilayah yang belum di ketahui” dia hanya menatap gua sambil memasang muka aneh.
Gua langsung memasuki kamar, suasana kamar langsung berubah 180 derajat dari suasana yang menyenangkan berubah menjadi suasana yang mencengkamkan dan gua merasa bahwa langit-langit dan tembok mulai mendekati gua seakan-akan ingin menjepit tubuh ini, dan gua gak bisa melihat apapun yang ada di sekitar gua, gua langsung berteriak meminta bantuan. “Yung, tolong aku, disini gelap sekali apa yang terjadi dengan kamar ku?” keponaka gua langsung masuk dan menyelamat kan gua dan menekan tombol untuk menyalakan lampu yang ada di kamar gua. “Makanya masuk kamar langsung nyalain lampu kamarnya” kata keponakan gua. “Oh iya lupa, maaf-maaf pantes gelap” gua langsung menyuruh dia segera keluar sambil berkata “Ngapain masuk kamar ? Kan tadi udah di bilang jangan ganggua  malam ini” keponakan gua langsung pergi dengan memasang muka jengkel.
Setelah keponaka gua keluar, gua merasa ini lah waktunya untuk menjalankan misi yang ultraman sendiri gak bisa menyelesaikannyua dan tidak ada satupun alat canggih dari alat doraemon yang bisa membantu gua, bahkan sebuah pelukan seekor teletubies tidak cukup untuk saat ini. Sebenernya gua bingung teletubies itu makhluk apa? dan bagian tubuh apa yang ada di atas kepalanya itu? Mungkin kan ekor atau alat kelaminnya, ini masih di pertanyakan sampai saat ini. Ya, jadi gua mulai mengambil tugas mengerikan itu dari atas tumpukan tugas yang siap untuk di bantai oleh gua. Tiba-tiba saja tumpukan tugas itu menyerang gua dan gua langsung menggunakan jurus seribu langkah ke belakang. Gua lupa menyiapkan perbekalan untuk menaklukan monster cerpen ini, langsung saja gua memanggil beberapa petarung terkuat gua seperti leptop, buku catatan, botol minum dan pasangannya si tutup botol, tidak lupa gua juga melengkapi tubuh gua dengan senjata tersakti yang gua miliki seperti pedang pensil, tombak pulpen dan tameng penghapus.
Kali ini gua merasa yakin bisa menaklukan tugas cerpen yang begitu mengerikan. Dengan gagah gua berjalan dengan petarung-petarung terbaik di samping kanan kiri gua. Langsung saja gua maju ke depan monster itu sambil menatapnya dan menghunuskan pedang pensil ke hadapannya gua berteriak “Semuanya serang!!”
Leptop langsung maju kehadapan monster cerpen dan bertarung dengannya, gua mengomandokannya dari belakang apa yang harus dia lakukan. “leptop menyala, lalu keluarkan kurungan ms.word untuk mengalahkannya” Kata gua sambil mengeluarkan ramuan imajinasi dari dalam kantung. Kurungan ms.word pun mengurung monster cerpen dan monster cerpen tidak bisa pergi kemana-mana. Ramuan imajinasasi dan beberapa bumbu pengalaman pribadi gua langsung gua jadiin satu dalam kuali karya untuk mengalahkan monster cerpen. Tapi semua campuran resep itu tidak terlalu mempengaruhi monster cerpen, leptopku pun tak kuat untuk menahan amukan monster ini. Gua langsung bertarung satu lawan satu dengannya berbagai memori tentang pengalaman pribadi gua munculkan untuk bergabung dengan imajinasi dari pengalaman saat gua masih sd hingga smp, mulai dari gua suka dora the explorer sampai gua bingung kenapa dulu bisa suka. Semua memori dan imajinasi itu tidak cukup kuat untuk menandingi kekuatan dan kesulitan monster tugas cerpen. Entah kenapa tiba-tiba suasana berubah udara menjadi dingin dan tercium bau kekalahan dalam kamar gua. Panggilan dari kasur pun tak mengelakkan, saat gua lengah monster cerpen menyerang dengan jurus mautnya dan gua pingsan seketika dalam pelukan sang kasur.
Begitulah malam minggu gua kali ini, mungkin gak semesra malam minggu lu semua yang punya pacar tapi malam minggu gua cukup keren menurut gua. Jomblo bukan berarti gak bisa menuangkan rasa kasih sayangnya walau bukan sama pasangannya tapi gua punya keluarga yang harus gua sayangi karena keluarga dan juga teman-teman gua. Keluarga dan teman ada pengaruh besar dalam hidup gua, gua dapat banyak pengalaman dan pelajaran dari mereka.

Thursday 2 January 2014


“Siskaa, please stop, dengarkan aku bicara sebentar, aku mohon untuk kali ini sajaa, Siska Dina! Aku mohon untuk yang terakhir kalinya,” jeritku di pelataran parkir kampus bawah fakultas ekonomi, tak aku hiraukan tatapan mata para mahluk yang sedang melewati area itu, aku hanya sedang berusaha mengejar kekasihku, dengan gontainya aku terus mengejar dia, hingga ia menghilang, entah ke mana. Ini pukulan berat bagiku, hari ini dia benar-benar marah atas sikapku, entah apa yang harus aku perbuat, ini salahku, kesalahan yang untuk kesekian kalinya aku perbuat, aku hentikan langkahku di sebuah taman, aku mencoba menjejaki kesalahan yang telah membuat dia begitu marah, hingga alisnya menyatu membuatku terbelalak kaget dan menahan ketawa.
Siska nama pangilan buat kekasihku ini, dia begitu anggun, cerdas, supel dan sangat cerewet, cerewetnya mengalahkan pedagang ikan di pasar-pasar itu lohh qiqiqi (sssttt secret), “aduh, di mana siska yah?” blm sempat aku bersandar tiba-tiba aku di kagetkan dengan… wowww ternyata siska bertengger tepat dibelakangku
“Bagaimana aku bisa menghargaimu lagi rizal?, aku capek atas sikapmu ini, berkali-kali aku peringatkan untuk selesaikan dulu skripsimu itu, apa jawabmu? Lebih baik wisuda pada waktu yang tepat dari pada wisuda tepat pada waktunya, ok aku bisa mengerti dan yang membuat aku kesal adalah, tidak kah kamu menghargai waktumu? Buat dirimu sendiri? Aku sedih zal, dulu kita satu angkatan, dan kini aku menjadi dosen pembimbing skripsimu, apa kamu tidak malu hahh?”
“ok sis, maaf, aku tau aku bodoh aku…”
“stop plis yah, andaikan kamu mau berubah, merubah kelalukan sok bossymu mungkin kamu tidak akan mendapat predikat MAPALA (mahasiswa paling lama!), dan setidaknya kamu bisa lulus untuk tahun ini. Aku selalu mendukungmu, apapun yang kamu lakukan, tolong hargai aku sebagai pacarmu dan satu hal lagizal, aku muak dengan gaya hidupmu yang tidak karuan ini, aku tau kamu serba kecukupan, tapi cobalah kamu fikirkan lagi ke mana arah tujuan hidupmu” dengan lirihnya dia berbicara. dengan sorot mata yg gusar ia menatapku sekali lagi, “selesaikan skripsimu dan ubah gaya hidupmu yang selalu menggampangkan masalah dan mengandalkan uang!”
Aku hanya bisa mengangguk-angguk tanpa mengindahkan ancaman dia, karena aku tau, dia sangat mencintaiku. aku hanya tersenyum ketika dia meninggalkanku, “dasar bawel!” maklum, ini sudah menjadi pidato dia sehari-hari, terus terang bosann! Tapi apa boleh buat she is my girl my soul hehee.
Namaku Fahmi Rizaldhi, aku anak orang yang GANTENG, hidupku biasa saja (menurutku) tapi menurut pacarku aku ini terlalu berlebihan dan hura-hura, beginilah pergaulanku, aku suka meme, aku suka main game, aku suka online dan paling aku suka adalah pacarku ini, iya dia adalah Siska Dina, sebejatnya aku, aku tidak pernah mau membuat dia menangis dan juga aku tidak mau mengenal drugs or apapun itu, tapi kalo mizone he he heee aku pernah tapi tidak sering dan jangan sampai ketahuan pacarku ini bisa di kuliahkan aku dengan metode-metode pembelajaran dia, maklum dia ini lulusan terbaik fakultas ekonomi manajemen SDM, mampus aku kalo dia berkicau hahaha. FYI aku sangat mencintai dan menyayangi Dia melebihi apapun, dan aku akan melakukan apapun agar dia merasa nyaman bersamaku. Ini janjiku.
Setibanya aku dari rumah sakit itu, badanku menegang, selembar kertas ini tersenyum melihat raut wajah gelisahku. mengapa aku tidak menyadarinya dari dulu, mengapa aku seperti ini? mengapa secepat ini virus itu menyerangku?. Aku tidak mau lemah aku tidak mau sakit, dasar virus sialan (geramku kesal). waktuku? persetan dengan waktu…
Dengan kagetnya aku melihat jam tanganku, astagaaa! Aku lupa harus jemput dia di kampus.
Setibannya di kampus aku melihat dia berjalan bersama teman dosennya, agak culun tapi, temannya itu lumayan pintar, sepertinya sehhh, abis cupu dan jadul abiz penampilan alien itu qiqiqiqi. “Kamu telat lagi kan?” aku tersentak dari lamunanku ketika dia memukul helmku dengan tasnya, “heheheee” nyengir kuda, “maap, maap yahhhhh, ya uda kita makan siang saja, anacondaku udah ngamuk ini”, seru dia ketika aku sudah melarikan motor ninjaku. “hei mahasiswa pemalas, kapan kamu mau bimbingan lagi? Cetus dia judes lagi!, jangan mentang–mentang aku ini dosen pembimbingmu, kamu jadi males begini yah” dia mengeratkan pelukannya d pinggangku. “aku ga mau lulus dulu buat apa lulus cepet-cepat? Wisuda adalah pengangguran yang tertunda hehehee” jawabku, “dasar tukang ngeyelll timpalnya”
“ya tuhan apa yang harus aku sampaikan kepada dia? Aku teramat bingung untuk berterus terang, aku ga mau dia mengasiani aku, bukannya aku tidak mau melaksanakan janjiku, tapi ini yang terjadi padaku, sakit yang aku anggap itu hanya sebuah kecelakaan biasa, ternyata bisa memporak porandakan kehidupanku, apa yang aku dapat lakukan? Berterus terang atau…?” “hei kalau bawa motor dan sedang membonceng pacarmu jangan melamun dong, emang aku ini barang mati?” Celotehnya “maap tuan putri aku sedang membayangkan bagaimana kalau aku menceburkan kamu ke kali itu? Haha, adowww” cubitan yang lumayan sakitnya mendarat d pinggangku, aku hanya bisa meringis dan tertawa, pacarku ini ga bisa berenang, sttt secret.
“Bagaimana aku mau mengejar kelulusan, kalau konsekwensinya aku harus menikahi dia dan meninggalkan dia?” pilihan yang membuat logikaku mendadak mati.
1 Bulan kemudian
“Kapan kamu mau berubah zalll?, apa yang kurang dari aku? Apa aku kurang setia? Kenapa kamu menghilang 1 bulan? Ke mana aja kamu? Dan kenapa kamu cuti kuliah? Backpacker lagi? Ato mengunjungi pacar-pacar kamu? Atau kamu kalah taruhan?, kamu tau aku khawatir, aku sempat putus asa karena kamu ngilang begitu saja. I hate you! Basted!”
“Maafkan aku sis, aku ga maksud buat kamu kecewa, dan masalah kuliah aku ga perduli lagi” aku terduduk dihadapannya.
“What? Ga perduli lagi!? Apa janjimu dulu? 6 th yang lalu? Setelah sarjana kita akan menikah, tapi kamu belum lulus, jadi harus berapa lama lagi aku menunggu kamu?” jeritnya histeris “apa perlu aku mencari penggantimu? apa perlu itu aku lakukan? Answer me! losser!”
Aku mencoba untuk mendekatinya memeluknya, “aku ga bisa berbuat banyak dia, aku emang pengecut, dan aku ga berniat lagi melanjutkan janji itu” lirihku, “aku minta pengertian dari kamu” dengan gusarnya dia mendorongku hingga kepalaku terbentur dan sakit maha dahsyat itu menggerumutiku lagi, di sela-sela sakit itu aku sempat mendengar teriaknya “kamu memang tidak bisa di andalkan lagi zal, aku benci kamu” lalu ia pergi entah kemana, aku tak sanggup menggejarnya, sial! Kepala ini seperti mau pecah hingga aku ga bisa mengejar dia, aku memang tak pantas untukmu. sebentar lagi aku hanyalah seonggok daging yang akan mati.
3 Bulan berlalu
Tgl 31 desember 2013
Oh ya dee, masih ingatkah kamu hari ini hari apa? Seenggaknya masih ingat kah kamu hari ini dan tanggal ini adalah hari jadi kita yang ke 7? Mungkin kamu sudah melupakannya, aku bisa memakluminya, aku tidak pernah benar-benar melupakan ataupun membencimu.
Maafkan atas tingkah lakuku my dear, bukan maksudku membuat kamu kecewa dengan sikapku, aku sadar dulu aku tidak fokus dan selalu berhura-hura aku tidak bermaksud menunda kelulusanku, hanya saja waktu itu, ketika aku mulai serius untuk berubah, segalanya berubah , aku harus pergi terapi, aku juga tidak mengerti mengapa aku harus mengikuti terapi, dan aku tidak bisa menundanya, aku terpaksa pergi tidak pamit, dan aku menyesalinya , aku sakit, kamu inget waktu kita SMK? Waktu itu aku bertanding basket, dan aku mengalami kecelakaan dalam pertandingan sehingga aku pingsan, aku tak sadarkan diri di ruang ICU, ternyata ada gumpalan cairan yang berupa darah beku di otak kananku, dari itu masalahnya, aku tidak sadar kalau ternyata aku mengalami gangguan terhadap saraf otakku, virus sudah menyerang otakku, aku tidak tau harus menyampaikan ini kepadamu, aku tidak mau kamu bersedih, buat apa aku lulus? Untuk mengajakmu menikah bukan? Lalu buat apa aku mengajakmu menikah kalau aku sudah tau bakal meninggalkanmu? Dari dasar itu pula aku tidak mau lulus aku tidak mau wisuda, aku meninggalkanmu 1 bulan dan aku tidak mampu untuk mengejarmu waktu kita bertengkar hebat, remember? maaf atas sikapku kepadamu. i still love u siska, yesterday, now and forever
Aku lipat surat itu dan kumasukkan kedalam sebuah kotak ulang tahun untuk sang kekasih. Adikku melihatku penuh kesedihan, “zal aku ga mau lihat kamu kayak gini”, kamu harus kuat yahh, “aku mau kamu sendiri yang memberikan hadiah itu untuk kak siska” ujarnya, “aku juga berharap itu, andai kata aku sudah tidak sanggup, maukah kamu membantuku dek?” dengan berlinang air mata adekku menganggukkan kepalanya, “tapi aku yakin kakak akan kuat untuk menanti ulang tahunnya tiba!” aku bukan pesimis dek, tapi ini adalah kenyataan aku mencoba bersikap apa adanya saja, aku sendiri tidak yakin untuk hari esok, apakah aku masih bisa bernafas atau tidak, aku hanya berpikir rasional, jangan khawatir tentangku dek, tapi kakkk, ya sudahlah sebaiknya kakak istirahat dulu” adikku berlalu dengan membawa kotak itu
10 Bulan kemudian
8 oktober sehari sebelum hari ulang tahunnya, dan acara pertunangannya, aku bersiap berusaha berpenampilan gagah, hahh? Gagah? Masih layakkah aku di sebut gagah? Aku hanya seonggok daging renta yang bentar lagi hilang. Mati, aku termenung aku ingin menghadiri acara ulang tahun dan acara pertunangannya, aku ingin tau siapa pacar barunya (ini aku tau ketika adekku berpapasan dengan dia seminggu yang lalu, dan dia mengenalkan fadli sebagai pacarnya yang baru). aku putus asa, aku tak sanggup andaikan dia mengenalkan pacarnya yang baru. Sudah aku putuskan besok aku akan menghadirinya, terngiang lagi lagu “tak akan terganti” by marcel yang iya nyanyikan untukku, masihkan berlaku lagu itu untukku? Atau mungkin emang benar, aku yang bakal menjadi pemeran utama dalam klip itu? Aku pasrah, aku sudah apatis, analogi sudah membeku membentuk sudut pandang alpa 0 derajat, dan aku harus menyadarinya. Intuinsiku menyatakan aku sangat mencintai dia, mencintai dia dengan atau tanpa dia pinta, hingga saat ini di saat aku harus bersahabat dengan kematianku aku masih sangat mencintainya.
3.00am, kembali aku dilarikan kerumah sakit margono, aku mengalami sakit kepala yang sangat serius, lagi lagi aku harus masuk ICU yang sudah sangat akrab denganku, pikiranku tertuju pada tanggal tanggal 9 oktober, aku menangis dalam komaku, aku tidak bisa gagah di hadapan siska, dia memang benar, aku adalah losser im fucking basted!, lalu aku bisa apa di dalam komaku? Hanya terpekur lirih, sedangkan di luar sana keluargaku sedang bersimpuh menangisi aku, adikku membawakan aku satu kotak spesial yang berisikan coklat Cadbury, satu tangkai mawar merah dan satu amplop yang aku tau itu adalah surat yang aku tulis beberapa bulan yang lalu. Entah apa yang dia lakukan dengan ke tiga benda tersebut, apakah ia ingin berniat pergi ke acara siska?, aku ingin ikut bersama adeku, entah mengapa tubuh ini mati rasa, mati gerak, sudah matikah aku? aku koma, yahhh koma mungkin sebentar lagi aku… ya Tuhan ijinkan aku bertemu dengan dia untuk yang terakhir kalinya, aku rindu dengan sentuhannya, dan aku ingin meminta maaf.
Pada pukul 11 malam, aku merasakan sentuhan yang sudah lama aku nanti, yahhh siska datang, dia menyentuhku, aku merasakannya, air mataku memburu untuk membanjiri pipiku, entah kekuatan apa yang dia punya, ia mampu membangunkan aku dari komaku, aku menatapnya, dalam rabun mataku, aku masih dapat melihat wajahnya, aku tau dia nampak sedihhhh, entah itu karena kasihan atau karena dia masih menyimpan cinta untukku.
Mengapa kamu tidak menceritakan ini semua rizal?” lirihnya, aku fikir kamu sudah tidak mencintaiku lagi, entah berapa banyak pradugaku ke kamu, aku sungguh menyesal, aku sudah membaca suratmu aku sungguh menyesal, maafkan aku yang meninggalkanmu ketika kamu sakit seperti ini, sambil meraung raung entah mengapa para dokter mendatangiku, menyingkirkan dia dari genggamanku? Dia terus menagis memandangi wajahku, matakupun tak luput dari wajahnya, dengan lirih yang tak terdengar lagi aku mengucapkan im sorry I love you. maaf aku harus pergi siska.
aku tidak pernah menyalahkanmu zal, aku mencintaimu dengan atau tanpa kamu pinta. Aku tidak pernah menyesali mencintaimu dan saat ini aku pun masih menyimpan itu zal, dia bersimpuh berlinangan air mata…
Ikhlas ya siska…
cinta itu tidak pernah melantunkan penyesalan dan cinta itu adalah KEIKHLASAN.